Minggu, 14 Februari 2016

Artikel Skripsi Penciptaan

Fungki Ariadi1
Triyono Widodo2
Sumarwahyudi3
Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang 5 Malang 65145


ABSTRAK: Penulis mengambil ide atau gagasan berkarya dari perempuan yaitu Ibu Mistini yang merupakan ibu kandung penulis. Ide atau gagasan tersebut diwujudkan dalam karya seni lukis abstrak. Berdasarkan hasil penciptaan ini diharapkan dapat memberikan pengalaman baru kepada penulis maupun orang lain dalam mempelajari karya seni lukis abstrak. Mulai dari perancangan konsep, hingga proses visualisasi karya, dan diskripsi karya. Serta memberikan suatu pandangan bahwa peran ibu dalam mendidik dan membesarkan anak adalah peran yang tidak bisa tergantikan.

Kata kunci: peran ibu, penciptaan, seni lukis abstrak

ABSTRACT: The writer takes the idea or creation concept from a woman who is Mrs. Mistini whose writer’s own mother. That idea or concept is applied in abstract painting art creation. According to the result of this creation, it is expected to be able to give new experience for writer or the others in learning abstract painting art creation. Start from concept planning, creation visualization process and creation description. It also gives an opinion that mother’s role in taking care of children and raising them is irreplaceable role.

Keywords: mother’s role, creation, abstract painting art

Perempuan adalah makhluk yang diciptakan Tuhan lengkap dengan keindahannya, baik jasmani maupun rohani seperti halnya laki-laki. Hanya saja secara fisik dan emosi berbeda. Hal tersebut didukung oleh pernyataan Ki Hajar Dewantara (1994:270) bahwa menurut kodratnya perempuan, sudah teranglah hidup perempuan itu berbeda dengan hidup orang laki-laki, tak boleh kedua-duanya itu disamakan.
Laki-laki dan perempuan memiliki kodaratnya masing-masing. Orang perempuan yang ditakdirkan akan menjadi ibu, akan memelihara dan mendidik anak-anak, sudah barang tentu berbeda tabiatnya dengan orang laki-laki (Ki Hajar Dewantara 1994:247). Oleh sebab itu, peran seorang perempuan sangat berpengaruh pada kehidupan seorang anak.
Pada kajian ini peran perempuan yang dijadikan ide dalam berkarya dikhususkan pada peran seorang ibu pada anak, keluarga, dan lingkungan di sekitarnya. Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdiknas, 2005:416) ibu diartikan sebagai wanita yang telah melahirkan seseorang, sebutan untuk wanita yang sudah bersuami, panggilan yang takzim kepada wanita baik yang sudah bersuami maupun belum.
Pada penciptaan ini penulis mengambil ide ata gagasan dari perempuan yaitu ibu. Ibu yang bernama lengkap Mistini adalah ibu kandung penulis. Suami Ibu Mistini yaitu Bapak Suyasir bekerja sebagai guru. Mereka dikaruniai dua orang anak, laki-laki, dan perempuan. Selama ini peran Ibu Mistini memiliki pengaruh besar dalam keluarga. Selain menjadi ibu rumah tangga yang kesehariannya mengurusi urusan rumah, Ibu Mistini juga bekerja untuk menambah penghasilan suaminya. Pekerjaannya pun tak tentu, mulai dari berjualan, mengurusi ternak di rumah, hingga bekerja di sawah seperti halnya yang dilakukan ibu-ibu yang sebagian besar berada di pedesaan. Semua itu dilakukannya untuk membantu memenuhi kebutuhan keluarga agar anak-anaknya nanti bisa melanjutkan pendidikan hingga ke jenjang yang lebih tinggi. Walaupun begitu, kasih sayang dan perhatian Ibu Mistini kepada kedua anaknya itu tidak pernah berkurang sedikitpun.
Ide atau gagasan yang dipilih penulis tersebut diharapkan bisa menjadi wacana bagi setiap anak agar lebih menghormati orang tuanya termasuk ibu, serta memberikan suatu pandangan bahwa peran ibu dalam mendidik dan membesarkan anak adalah peran yang tidak bisa tergantikan oleh siapapun dan oleh apapun. 
Ide atau gagasan tersebut diwujudkan dalam karya seni lukis. Menurut Widodo (1992:3) lukisan dalam bahasa inggris yaitu painting, yang berarti lukisan dan seni lukis. Proses untuk menghasilkan painting yaitu to paint yang artinya mengecat.
Seni lukis dipilih oleh penulis sebagai media berkreasi dalam mengekspresikan jiwa dengan menggunakan ide atau gagasannya. Dalam penciptaan karya seni lukis, penulis mewujudkannya dalam seni lukis abstrak. Lukisan abstrak adalah suatu karya seni lukis yang objeknya merupakan hasil ekspresi dengan menggunakan warna dan simbol-simbol tertentu. Rathus (2013:487) menjelaskan bahwa seni abstrak atau nonobjektif berbeda dengan abstraksi, kubisme atau futurisme dalam hal tidak menggunakan alam sebagai titik tolak dan tidak membuat referensi dengan realitas terlihat.
Seni abstrak dalam arti murni adalah ciptaan-ciptaan yang terdiri dari susunan garis, bentuk dan warna yang sama sekali terbebas dari ilusi atas bentuk-bentuk di alam (Susanto 2002:11). Jenis lukisan abstrak yang dipilih menggunakan simbol visual berupa titik, garis, bentuk dan ruang, warna, serta tekstur. Tekstur yang digunakan adalah tekstur semu. Menurut Sumarwahyudi (2011:54) tekstur semu yaitu rasa bahan yang dinampakkan dalam permukaan gambar seolah-olah memiliki kesan sifat rasa bahan dan seolah-olah mempunyai tekstur seperti benda yang sebenarnya.
Tujuan penciptaan ini adalah mengetahui  (1) peran Ibu Mistini dari sudut pandang penulis dan (2) proses penciptaan karya seni lukis abstrak dengan inspirasi peran Ibu Mistini dari sudut pandang penulis. Sedangkan manfaat dari penciptaan ini adalah (1) bagi penulis, semakin menghargai dan menghormati kedua orang tua terutama ibu dan menambah wawasan serta pengalaman dalam berkarya seni lukis, (2) bagi masyarakat sebagai pengapresiasi dan pembaca, akan menambah pengetahuan dan pengalaman apresiasi serta memberi penghargaan pada kreativitas penulis atau seniman, serta bisa menjadi wacana bagi setiap anak agar lebih menghormati orang tuanya termasuk Ibu, dan (3) bagi Jurusan Seni dan Desain, karya tulis ilmiah tentang penciptaan ini dapat menjadi referensi bagi mahasiswa Jurusan Seni dan Desain.

METODE
Dalam penciptaan karya seni lukis ini penulis menggunakan metode dengan bermula dari perancangan konsep yang didalamnya terdapat ide atau gagasan, tema, dan objek yang akan diciptakan yaitu objek nonrepresentasional. Setelah itu menentukan karakteristik karya, kemudian menentukan teknik serta alat dan bahan yang akan digunakan.


Konsep
Konsep merupakan rancangan atau gambaran mental dari objek, proses, atau apa pun. Di dalam konsep terdapat ide atau gagasan, tema, dan penentuan objek. Konsep bisa datang sebelum, saat mengrjakan, ataupun sesudah mengerjakan karya seni. Dalam penciptaan karya seni lukis abstrak ini penulis mengambil ide perempuan,  dengan tema peran ibu penulis yaitu Ibu Mistini dan objek yang akan diciptakan yaitu objek nonrepresentasional.
Hal yang sangat berat dirasakan oleh para ibu adalah ketika mengandung dan melahirkan. Hal tersebut juga dirasakan pula oleh Ibu Mistini. Namun demikian, semua itu tidak dijadikan sebagai masalah atau beban melainkan ungkapan rasa syukur kepada Tuhan. Ketika melahirkan, yang ada dalam pikiran Ibu Mistini hanya hidup atau mati.
Ketika mendidik dan membesarkan anak, Ibu Mistini mempunyai peranan yang sangat penting mengajarkan tentang sikap dan perilaku yang baik untuk anak. Peran Ibu Mistini di dalam keluarga tidak hanya mendidik dan membesarkan anak, melainkan juga harus mengurusi urusan rumah tangga, ada untuk suami, dan mengerjakan pekerjaan tambahan untuk membantu meringankan kebutuhan ekonomi keluarga.
Ibu Mistini selalu memberikan nasihat dan perhatian dengan penuh kesabaran, demi keberhasilan anak agar bisa sukses dan hidup bahagia. Bahkan setiap do’a Ibu Mistini untuk anak tidak akan pernah putus dan berhenti sampai kapanpun. Cara Ibu Mistini saat mendidik dan membesarkan anak juga tidak terlepas dari peran Nenek ketika mendidik dan membesarkan Ibu Mistini.
Ketika jauh dari anaknya, yang dirasakan oleh Ibu Mistini adalah rasa rindu dan khawatir terhadap keberadaan anak serta pergaulan yang mempengaruhi apalagi ketika semakin dewasa. Saat seorang anak semakin dewasa maka cobaan dan godaan anak pun semakin banyak dan semakin kuat sehingga ketika Ibu Mistini terpisah jarak dari anak yang dilakukan hanya berdoa.
Ibu Mistini juga mengajarkan kepada anak untuk saling peduli dengan saudaranya dan untuk seorang kakak harus bisa menjadi teladan dan contoh yang baik untuk adiknya. Tidak hanya itu, Ibu Mistini juga tidak pernah ragu memarahi anaknya ketika berbuat suatu kesalahan, karena bagi Ibu Mistini memarahi seorang anak ketika anak berbuat kesalahan bukan berarti orang tua tersebut membenci atau tidak peduli dengan anak, melainkan karena hal tersebut merupakan bentuk kasih sayang dan ungkapan perhatian untuk anaknnya.
Ketika anak sudah besar, Ibu Mistini tidak pernah mengharapkan apapun dari anak kecuali berharap untuk kebahagiaannya. Bagi Ibu Mistini harapan yang lebih penting untuk anaknya adalah agar anaknya bisa selalu melakukan tugas dan kewajibannya dalam beribadah dan berharap agar anaknya bermanfaat bagi orang lain.
Dengan ide atau gagasan yang dipilih penulis tersebut diharapkan bisa menjadi wacana bagi setiap anak agar lebih menghormati orang tuanya termasuk ibu. Serta memberikan suatu pandangan bahwa peran ibu dalam mendidik dan membesarkan anak adalah peran yang tidak bisa tergantikan oleh siapapun dan oleh apapun. 
Dari uraian tersebut, konsep yang bisa ditangkap oleh penulis dalam penciptaan karya seni lukis abstrak adalah (1) Ibu Mistini ketika melahirkan (2) Ibu Mistini yang selalu melindungi dan menjaga anaknya ketika anaknya masih kecil (3) Ibu Mistini dan keberhasilan masa depan anaknya (4) Ibu Mistini dalam proses mendidik dan membesarkan anak berdasarkan pengalaman dari nenek (5) Ibu Mistini ketika terpisah jarak dari anaknya (6) Ibu Mistini saat memberikan contoh kepada anaknya untuk menjadi kakak yang baik bagi adiknya (7) Ibu Mistini saat memarahi anaknya.

Karakteristik Karya
Karakteristik karya adalah ciri-ciri atau tanda yang membedakan karya seni lukis yang diciptakan ini dengan karya seni lukis yang diciptakan orang lain pada umumnya. Karakteristik karya tersebut diantaranya adalah sebagai berikut.

Lingkaran
Lingkaran pada masing-masing karya tersebut disimbolkan oleh penulis sebagai manusia. Alasan mendasar kenapa lingkaran tersebut dijadikan sebagai simbol manusia karena secara konvensional makna lingkaran juga digunakan sebagai lambang jantan dan betina. Jantan disimbolkan dengan lingkaran yang bertanda panah dan betina yang disimbolkan dengan lingkaran yang bertanda positif. Sehingga ketika terdapat lingkaran tanpa tanda panah ataupun tanda positif, dijadikan penulis sebagai simbol manusia.
Di dalam lingkaran terdapat lingkaran lagi, dengan warna yang berbeda, dengan jumlah lingkaran yang tidak tentu, dan di lingkaran paling dalam terdapat garis gabungan bebas dan bervariasi yang menjadi salah satu karakter dalam setiap karya. Lingkaran di dalam lingkaran tersebut merupakan simbol dari sikap manusia, sedangkan garis gabungan bebas dan bervariasi yang berada pada lingkaran paling dalam merupakan simbol dari jiwa dan perasaan manusia.
Secara keseluruhan jika dilihat bentuk lingkaran tanpa memperhitungkan lingkaran dalam lingkaran maka dari masing-masing lukisan terdapat bentuk lingkaran dengan ukuran yang berbeda-beda. Ada yang ukurannya paling kecil, kecil, sedang, besar, sampai lingkaran paling besar. Besar kecilnya lingkaran tersebutlah yang akan membedakan simbol anak, baik kakak maupun adik, ibu dan bapak, serta nenek.

Genangan dan Lelehan
Genangan dan lelehan juga menjadi karakteristik dari ketujuh karya seni lukis abstrak. Genangan dan lelehan tersebut merupakan simbol dari pengaruh. Pengaruh yang dimaksudkan adalah pengaruh dari lingkungan sekitar ataupun pergaulan. Pengaruh yang baik ataupun yang buruk.

Garis Retakan
Garis retakan tersebut merupakan simbol dari suatu rintangan, masalah, dan bisa juga menjadi simbol untuk kekuatan. Garis retakan ini juga menjadi karakteristik dari ketujuh karya seni lukis abstrak yang akan diciptakan.

Kanvas Menonjol Keluar
Kanvas yang menonjol keluar tersebut merupakan salah satu karakteristik dari bentuk visual karya yang sebelumnya belum pernah ada. Kanvas tersebut dipilih oleh penulis dengan tujuan untuk menambah nilai estetik.
Pada beberapa karya terdapat pula kanvas yang terdiri dari beberapa panel. Kanvas panel yang dipilih oeh penulis dilambangkan sebagai ruang-ruang kehidupan yang menjadi satu. Jika salah satunya terpisah atau hilang maka dalam kehidupan tersebut tidak memiliki satu kesatuan yang utuh.

Teknik
Pengertian teknik secara umum adalah suatu pedoman cara pengerjaan dengan atau tanpa bantuan alat-alat yang dilakukan terhadap berbagai macam jenis material dengan maksud membentuk suatu objek yang bernilai (Soetjipto dan Widodo, 1991:44).  Dalam penciptaan karya seni lukis abstrak, penulis menggunakan teknik sebagai berikut.

Teknik Plakat
Teknik plakat merupakan cara melukis dengan sapuan warna yang tebal dan kental, sehingga hasilnya tampak pekat serta menutup permukaan kanvas dengan rata.

Teknik Tuang
Teknik tuang ini menjadi latar belakang dari penciptaan semua lukisan abstrak. Teknik tuang yang diciptakan disini berbeda jauh dengan teknik-teknik lelehan yang lainnya karena dalam teknik tuang ini akan menimbulkan bentuk lelehan dan genangan yang bervariasi.

Teknik Semprot
Teknik semprot adalah cara melukis dengan bahan cair yg disemprotkan menggunakan alat penyemprot. Teknik semprot disini adalah teknik menggunakan penyemprot air untuk mendapatkan kesan-kesan tertentu pada proses visualisasi saat melukis.

Teknik Cipratan
Penggunaan teknik cipratan pada seluruh karya, baik cipratan kecil maupun besar. Pembuatannya dilakukan secara ekspresif tanpa adanya ancang-ancang, sehingga hasilnya akan acak.
            Untuk mengaplikasikan teknik-teknik seperti apa yang sudah dijelaskan di atas maka dibutuhkan alat dan bahan untuk keberlangsungan dalam berkarya. Alat dan bahan yang dibutuhkan adalah sebagai berikut.
Tabel Alat dan Bahan
Alat
Bahan
Kuas Pointed Round
Kanvas
Kuas Flat Shader
Cat akrilik, Aga (Vinyl Acrylic Emulsion Paint)
Kuas Flat Shader
Cat akrilik, Aga ( Acrylic Emulsion Paint)
Jangka Kecil dan Besar
Cat tembok Avitex super white
Penggaris
Cat Acrylic Reeves 1 set isi 18 biji
Penyemprot air
Pelapis Transparan
Palet
Air Mineral

Jika semuanya sudah terpenuhi untuk langkah selanjutnya adalah proses visualisasi. Proses visualisasi yang dimaksud disini adalah tahapan atau langkah dalam melukis abstrak. Langkah awal dimulai dari mempersiapkan alat dan bahan, kemudian memindahkan hasil sketsa dari kertas A3 ke atas kanvas menggunakan jangka kecil dan besar serta penggaris panjang minimal 1 meter. Setelah itu pewarnaan background atau latar belakang dengan menggunakan teknik plakat besar. Kemudian berlanjut pada pewarnaan background dengan teknik tuang dan semprot. Setelah semua background sudah selesei diberi warna, untuk langkah selanjutnya adalah melukiskan objek lingkaran yang diawali dengan teknik plakat  menggunakan kuas ukuran sedang dan kemudian melukiskan garis gabungan bebas yang bervariasi di dalam lingkaran.
Langkah selanjutnya adalah mendetailkan semua objek yang sudah dilukis dan menambahkan efek garis retakan pada bagian tertentu, untuk langkah terakhir adalah finishing karya yaitu dengan melapisi lukisan menggunakan pelapis transparan. Setelah karya sudah jadi, langkah selanjutnya adalah deskripsi karya menurut sudut pandang penulis yang kemudian hasil dari karya lukis tersebut dipamerkan dan diapresiasi. Jika dibuat dalam tabel proses berkarya sebagai berikut.
Tabel Proses Berkarya

Langkah
Kegiatan
Teknik
Alat
Bahan
1
Mempersiapkan alat dan bahan
-
Kuas, palet, botol bekas, kain bekas, pensil, jangka, penggaris, semprot air
Cat akrilik, pelapis transparan, air kanvas
2
Sket diatas kanvas.
-
Jangka, penggaris
Kanvas
3
Pewarnaan background 1 dan 2
Plakat
Palet, kuas, botol bekas
Cat akrilik, air, kanvas
4
Pewarnaan objek lingkaran
Plakat
Palet, kuas, botol bekas
Cat akrilik, air, kanvas
5
Pengaplikasian teknik
Tuang, semprot, cipratan
Palet, kuas, botol bekas, semprot air
Cat akrilik, air, kanvas
6
Membuat garis dalam lingkaran, membuat efek retakan, dan gelap terang
Plakat
Palet, kuas, botol bekas, kain bekas
Cat akrilik, air, kanvas
7
Finishing karya
-
Kuas, botol bekas
Pelapis transparan

HASIL
Dalam penciptaan karya seni lukis dengan mengangkat peran ibu sebagai sumber penciptaan karya seni lukis abstrak ini penulis mampu menghasilkan tujuh karya seni lukis yang orisinil dalam jangka waktu tiga bulan. Karya-karya penulis merupakan hasil kreatif yang menggunakan beberapa macam teknik yang terbagi dalam lima teknik yang pertama menggunakan teknik plakat, tuang, semprot, dan cipratan.
Hasil karya penulis yang berupa benda seni yaitu lukisan mampu berdiri sendiri sebagai karya seni yang objektif. Serta penggunaan objek dan warna yang merupakan media estetik yang paling menonjol berkaitan dengan isi pesan yang ingin penulis sampaikan mampu ditelusuri sebagai karya seni yang subjektif.

PEMBAHASAN
Untuk memahami suatu karya abstrak, maka dibutuhkan pemahaman tentang makna simbolis yang sedikit sudah disinggung pada metode sebelumnya sehingga akan berkesinambungan antara apa yang akan disampaikan penulis kepada apresiator.
 Makna simbolis bentuk-bentuk di dalam dalam seni lukis abstrak dibagi menjadi dua macam, yaitu makna simbolis konvensional dan makna simbolis non konvensional atau personal (Widodo, 2013:50). Simbol konvensional dalam karya seni lukis abstrak bilamana makna simbolisnya disepakati dan diyakini oleh masyarakat pendukungnya. Sedangkan simbol personal dalam karya seni lukis abstrak bilamana makna simbolisnya hanya berlaku pada penulis yang menciptakan  atau menggunakan simbol tersebut dalam karya lukisnya.
            Bentuk simbol abstrak adalah gambar yang tidak terlihat seperti hal atau objek benda yang ada di alam. Simbol-simbol abstrak tersebut antara lain berwujud seperti bentuk-bentuk dasar lingkaran, bujur sangkar, segitiga (Widodo, 2013:50). Berikut adalah salah satu diantara tujuh lukisan yang diciptakan oleh penulis.

Judul    : Terpisah Jarak
Ukuran : 60 x 140 cm, dan 60 x 140 cm

Media   : Akrilik pada Kanvas
Tahun   : 2014
Gambar Lukisan Karya 5 Berjudul Terpisah Jarak


Unsur-unsur Fisik dan Komposisi
            Pada lukisan berjudul “Terpisah Jarak” dalam karya 5 tersebut terdapat bentuk lingkaran besar berwarna coklat yang terletak di kiri tengah dan lingkaran kecil berwarna merah muda terletak di kanan bawah. Masing-masing lingkaran tersebut didalamnya masih ada beberapa lingkaran lagi. Pada lingkaran yang paling dalam dari masing-masing lingkaran tersebut terdapat beberapa garis gabungan bebas yang bervariasi. Lingkaran besar menjadi titik fokus yang merupakan penekanan atau empasis.      
            Pada ruang sisi kiri dan kanan terdapat garis lengkung berwarna jingga, kuning, dan merah. Terdapat garis horizontal dan vertikal berwarna jingga di atas lingkaran besar. Di atas lingkaran besar terdapat pula garis retakan yang tidak beraturan berwarna putih. Pada ruang yang berwarna merah muda terdapat titik-titik berwarna merah muda dan hitam serta tekstur semu yang berbentuk genangan berwarna hitam, coklat, dan kuning serta terdapat titik-titik yang berwarna putih dan kuning serta tekstur semu berwarna kuning dan hitam yang letaknya tidak beraturan.

Makna Simbolis
Titik
            Titik-titik berwarna merah muda dan hitam tidak beraturan melambangkan kekuatan dan kesedihan. Sedangkan titik-titik berwarna putih dan kuning melambangkan kedamaian dan kebebasan.

Garis
            Beberapa garis gabungan bebas yang bervariasi berwarna merah, kuning, dan putih di dalam lingkaran besar melambangkan jiwa Ibu Mistini yang kuat, hangat, dan tulus kepada anaknya. Garis gabungan bebas yang bervariasi berwarna merah dan biru pada lingkaran kecil melambangkan jiwa anak yang kuat dan sedih ketika jauh dari ibu.
Garis retakan berwarna merah dan putih di atas lingkaran besar melambangkan keinginan Ibu Mistini dengan kekuatan dan ketulusan ketika terpisah jarak jauh dari anak. Garis horizontal dan vertikal berwarna jingga dan kuning melambangkan ketenangan dan kestabilan yang ada pada Ibu Mistini. Garis lengkung berwarna jingga, kuning, dan merah, melambangkan dorongan, kehangatan, dan kekuatan, yang membentuk kedinamisan.

Bentuk dan Ruang
            Bentuk lingkaran besar berwarna coklat yang didalamnya terdapat lingkaran berwarna putih, merah, dan biru melambangkan Ibu Mistini dengan kebijaksanaan, ketulusan, kekuatan, dan keteguhan ketika terpisah jarak dari anak. Bentuk lingkaran kecil berwarna jingga yang didalamnya terdapat lingkaran berwarna merah muda, hijau, putih, merah dan biru melambangkan anak dengan semangat, keberanian, kesanggupan, ketulusan, kekuatan, dan keteguhan ketika terpisah jarak dari Ibu Mistini.
            Ruang yang berwarna merah dan merah muda adalah ruang kehidupan Ibu Mistini yang melambangkan suatu kesedihan. Sedangkan ruang yang berwarna kuning dan hitam adalah ruang kehidupan anak yang melambangkan peringatan dan kesedihan.

Warna
            Warna-warna yang digunakan dominan lebih panas, yaitu dominan menggunakan warna merah dan kuning.

Tekstur
            Tekstur semu yang berbentuk genangan yang berwarna merah, kuning, dan putih yang tidak beraturan merupakan lambang dari pengaruh lingkungan sekitar yang melambangkan kekuatan, harapan, dan ketentraman yang memotivasi Ibu Mistini ketika terpisah jarak dari anaknya. Sedangkan tekstur semu berbentuk genangan yang berwarna hitam dan kuning merupakan lambang dari pengaruh lingkungan sekitar yang membuat anak sedih dan rindu ketika jauh dari ibu.

Deskripsi Isi dan Pesan
Lukisan berjudul “Terpisah Jarak” dalam karya 5 tersebut menjelaskan tentang peran Ibu Mistini ketika terpisah jarak dari anak. Walaupun terasa sedih, Ibu Mistini tetap berjiwa kuat, hangat, dan tulus dihadapan anak agar anak tidak terlalu merasakan sedih dan sendiri. Peran Ibu Mistini dengan kebijaksanaan, ketulusan, kekuatan, dan keteguhan dihadapan anaknya akan memberikan dampak yang positif terhadap kondisi kejiwaan anak. Walaupun jika dilihat dari kenyataannya Ibu Mistini merasakan kesedihan dan kerinduan yang mendalam, begitu pula dengan anaknya. Namun dalam hal ini anak akan memiliki kebebasan saat jauh dengan ibu, dan kedamaian saat dekat dengan ibu.
Pesan yang terkandung dalam lukisan tersebut adalah peran ibu saat terpisah jarak dari anak tidak akan terlihat sedih ataupun sakit. Di hadapan anak, ibu selalu bersikap bijaksana, tulus, kuat, dan teguh, walaupun sebenarnya sedih, sakit, dan merasa rindu.

SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Penciptaan pada karya seni lukis ini tidak terlepas dari hasil pemikiran yang dilandasi faktor kepribadian dan kondisi keluarga pencipta. Dimana kepribadian seorang manusia terbentuk dari lahir hingga masa perkembangannya dan tak lepas dari ruang lingkup kehidupan dan lingkungan tempat pencipta tinggal termasuk di dalam keluarga.
Pengambil ide atau gagasan berkarya dari perempuan yaitu ibu dari penulis. Dengan mengangkat tema peran perempuan yaitu peran Ibu Mistini melalu sudut pandang penulis, menjadi harapan bagi penulis agar dapat dijadikan wacana bagi setiap anak untuk lebih menghormati orang tuanya termasuk ibu. Serta memberikan suatu pandangan bahwa peran ibu dalam mendidik dan membesarkan anak adalah peran yang tidak bisa tergantikan oleh apapun.
Berkembang dari inilah pencipta memiliki ide untuk mengangkat peran ibu sebagai sumber penciptaan karya seni lukis abstrak. Pengamatan pencipta terhadap ibu Mistini sudah tertanam sejak kecil hingga memunculkan berbagai macam gejolak jiwa tentang bagaimana harus membalas budi atas apa yang sudah dilakukan seorang ibu dalam mendidik dan membesarkan anaknya selama ini.
Gejolak yang terjadi ini mematangkan ide pencipta menjadi sebuah gagasan bahwa bagaimana karya seni itu tetap menjadi curahan pemikiran, emosi, perasaan, pesan namun tetap memiliki nilai estetik yang mampu membuat orang lain tetap bisa menikmati karya seni lukis itu sendiri. Dengan adanya kualitas estetik, media estetik, dan prinsip organisasi estetik akan membentuk visualisasi karya yang mampu menarik perhatian pengamat atau masyarakat umum untuk mengapresiasi karya sampai pada ranah kritis maupun keingintahuan terhadap maksud, konsep, ataupun pesan yang terkandung dalam karya seni lukis abstrak tersebut.
Dalam proses penciptaan karya, pencipta menggunakan beberapa macam teknik yang terbagi dalam lima teknik yang pertama menggunakan teknik plakat, tuang, semprot, dan cipratan. Proses dalam penciptaan karya seni lukis abstrak ini bermula dari perancangan konsep yang didalamnya terdapat ide atau gagasan, tema, dan objek yang akan diciptakan yaitu objek nonrepresentasional. Setelah itu menentukan karakteristik karya, kemudian menentukan teknik serta alat dan bahan yang akan digunakan. Jika semuanya sudah terpenuhi untuk langkah selanjutnya adalah proses visualisasi yaitu membuat sketsa di atas kertas lalu memindahkannya di atas kanvas. Kemudian proses pewarnaan dengan menggunakan berbagai macam teknik hingga yang terakhir pada finishing karya.

Saran
Karya-karya hasil kreativitas penulis mampu memenuhi tiga fungsi pokok seni sekaligus, yaitu fungsi personal, fungsi sosial, serta fungsi fisik. Karya-karya ini pada akhirnya mampu memberikan pengalaman kepada pengamat baik dari segi visualisasi yaitu wujud dan teknik yang digunakan, segi isi pesan yang ingin penulis sampaikan, maupun segi kepribadian cara berfikir serta sudut pandang dari penulis. Fungsi personal adalah untuk kepuasan batin, curahan hati, dan ungkapan emosi. Fungsi sosial adalah sebagai sebuah media komunikasi melalui karya mengenai pandangan-pandangan penulis tentang sebuah ide. Fungsi fisik adalah sebagai benda estetik.
Dengan mengangkat tema peran perempuan yaitu peran Ibu Mistini melalui sudut pandang penulis, menjadi harapan bagi penulis agar dapat dijadikan wacana bagi setiap anak untuk lebih menghormati orang tuanya termasuk ibu. Serta memberikan suatu pandangan bahwa peran ibu dalam mendidik dan membesarkan anak adalah peran yang tidak bisa tergantikan oleh apapun.

DAFTAR RUJUKAN
Depdiknas. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
Dewantara, K. H. 1994. Karya Ki Hajar Dewantara, Bagian II Kebudayaan (Nayono, dkk, Eds.). Yogyakarta: Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa.
Fichner-Rathus, L. 2013. Understanding Art. (Edisi 10 Tahun). Wadsworth, Cengage Learning: Clark Baxter.
Sumarwahyudi. 2011. Filsafat Ilmu Seni. Malang: Pustaka Kaiswaran.
Susanto, M. 2002. Diksi Rupa. Yogyakarta: Kanisius.
Widodo, T. 1992. Dasar-Dasar Seni Lukis (Buku 1). Malang: Universitas Negeri Malang.
Widodo, T. 2013. Pengantar Seni Lukis Abstrak/Nonobjektif. Malang: Bayumedia Publishing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mural

  Ruang Baca Anak, Perpustakaan Umum Kota Malang