Fungki Ariadi1
Triyono Widodo2
Sumarwahyudi3
Universitas
Negeri Malang, Jalan Semarang 5 Malang
65145
E-mail: fungkiariadi@gmail.com
ABSTRAK: Penulis mengambil ide atau gagasan
berkarya dari perempuan yaitu Ibu Mistini yang merupakan ibu kandung penulis.
Ide atau gagasan tersebut diwujudkan dalam karya seni lukis abstrak. Berdasarkan
hasil penciptaan ini diharapkan dapat memberikan pengalaman baru kepada penulis
maupun orang lain dalam mempelajari karya seni lukis abstrak. Mulai dari
perancangan konsep, hingga proses visualisasi karya, dan diskripsi karya. Serta
memberikan suatu pandangan bahwa peran ibu dalam mendidik dan membesarkan anak
adalah peran yang tidak bisa tergantikan.
Kata
kunci: peran ibu, penciptaan, seni lukis
abstrak
ABSTRACT: The writer takes the idea or creation concept from a woman who is Mrs. Mistini whose writer’s own mother. That
idea or concept is applied in abstract painting art creation. According
to the result of this creation, it is expected to be able to give new
experience for writer or the others in learning abstract painting art creation.
Start from concept planning, creation visualization process and creation
description. It also gives an opinion that mother’s role in taking care of
children and raising them is irreplaceable role.
Keywords: mother’s role, creation, abstract
painting art
Perempuan
adalah makhluk yang diciptakan Tuhan lengkap dengan keindahannya, baik jasmani
maupun rohani seperti halnya laki-laki. Hanya saja secara fisik dan emosi
berbeda. Hal tersebut didukung oleh pernyataan Ki Hajar Dewantara (1994:270)
bahwa menurut kodratnya perempuan, sudah teranglah hidup perempuan itu berbeda
dengan hidup orang laki-laki, tak boleh kedua-duanya itu disamakan.
Laki-laki dan
perempuan memiliki kodaratnya masing-masing. Orang perempuan yang ditakdirkan
akan menjadi ibu, akan memelihara dan mendidik anak-anak, sudah barang tentu
berbeda tabiatnya dengan orang laki-laki (Ki Hajar Dewantara 1994:247). Oleh
sebab itu, peran seorang perempuan sangat berpengaruh pada kehidupan seorang
anak.
Pada kajian ini peran
perempuan yang dijadikan ide dalam berkarya dikhususkan pada peran seorang ibu
pada anak, keluarga, dan lingkungan di sekitarnya. Dalam kamus Besar Bahasa
Indonesia (Depdiknas, 2005:416) ibu diartikan sebagai wanita yang telah
melahirkan seseorang, sebutan untuk wanita yang sudah bersuami, panggilan yang
takzim kepada wanita baik yang sudah bersuami maupun belum.
Pada penciptaan ini penulis
mengambil ide ata gagasan dari perempuan yaitu ibu. Ibu yang bernama lengkap Mistini adalah
ibu kandung penulis. Suami Ibu Mistini yaitu Bapak Suyasir bekerja sebagai
guru. Mereka dikaruniai dua orang anak, laki-laki, dan perempuan. Selama ini
peran Ibu Mistini memiliki pengaruh besar dalam keluarga. Selain menjadi ibu
rumah tangga yang kesehariannya mengurusi urusan rumah, Ibu Mistini juga bekerja
untuk menambah penghasilan suaminya. Pekerjaannya pun tak tentu, mulai dari
berjualan, mengurusi ternak di rumah, hingga bekerja di sawah seperti halnya
yang dilakukan ibu-ibu yang sebagian besar berada di pedesaan. Semua itu
dilakukannya untuk membantu memenuhi kebutuhan keluarga agar anak-anaknya nanti
bisa melanjutkan pendidikan hingga ke jenjang yang lebih tinggi. Walaupun
begitu, kasih sayang dan perhatian Ibu Mistini kepada kedua anaknya itu tidak
pernah berkurang sedikitpun.
Ide atau gagasan yang
dipilih penulis tersebut diharapkan bisa menjadi wacana bagi setiap anak agar
lebih menghormati orang tuanya termasuk ibu, serta memberikan suatu pandangan
bahwa peran ibu dalam mendidik dan membesarkan anak adalah peran yang tidak
bisa tergantikan oleh siapapun dan oleh apapun.
Ide
atau gagasan tersebut diwujudkan dalam karya seni lukis. Menurut Widodo (1992:3) lukisan dalam bahasa inggris yaitu painting, yang berarti lukisan dan seni
lukis. Proses untuk menghasilkan painting
yaitu to paint yang artinya
mengecat.
Seni lukis dipilih oleh
penulis sebagai media berkreasi dalam mengekspresikan jiwa dengan menggunakan
ide atau gagasannya. Dalam penciptaan karya seni lukis, penulis mewujudkannya
dalam seni lukis abstrak. Lukisan
abstrak adalah suatu karya seni lukis yang objeknya merupakan hasil ekspresi
dengan menggunakan warna dan simbol-simbol tertentu. Rathus (2013:487) menjelaskan bahwa seni abstrak atau nonobjektif berbeda dengan
abstraksi, kubisme
atau futurisme dalam hal tidak menggunakan alam sebagai titik tolak dan tidak
membuat referensi dengan realitas
terlihat.
Seni abstrak dalam arti
murni adalah ciptaan-ciptaan yang terdiri dari susunan garis, bentuk dan warna
yang sama sekali terbebas dari ilusi atas bentuk-bentuk di alam (Susanto 2002:11).
Jenis lukisan abstrak yang dipilih menggunakan simbol visual berupa titik,
garis, bentuk dan ruang, warna, serta tekstur. Tekstur yang digunakan adalah tekstur semu.
Menurut
Sumarwahyudi
(2011:54) tekstur semu yaitu rasa bahan yang dinampakkan dalam permukaan gambar
seolah-olah memiliki kesan sifat rasa bahan dan seolah-olah mempunyai tekstur
seperti benda yang sebenarnya.
Tujuan penciptaan ini
adalah mengetahui (1) peran Ibu Mistini
dari sudut pandang penulis dan (2) proses penciptaan karya seni lukis abstrak
dengan inspirasi peran Ibu Mistini dari sudut pandang penulis. Sedangkan
manfaat dari penciptaan ini adalah (1) bagi penulis, semakin menghargai dan
menghormati kedua orang tua terutama ibu dan menambah wawasan serta pengalaman
dalam berkarya seni lukis, (2) bagi masyarakat sebagai pengapresiasi dan
pembaca, akan menambah pengetahuan dan pengalaman apresiasi serta memberi
penghargaan pada kreativitas penulis atau seniman, serta bisa menjadi wacana
bagi setiap anak agar lebih menghormati orang tuanya termasuk Ibu, dan (3) bagi
Jurusan Seni dan Desain, karya tulis ilmiah tentang penciptaan ini dapat
menjadi referensi bagi mahasiswa Jurusan Seni dan Desain.
METODE
Dalam penciptaan karya
seni lukis ini penulis menggunakan metode dengan bermula dari perancangan
konsep yang didalamnya terdapat ide atau gagasan, tema, dan objek yang akan
diciptakan yaitu objek nonrepresentasional. Setelah itu menentukan
karakteristik karya, kemudian menentukan teknik serta alat dan bahan yang akan
digunakan.
Konsep
Konsep merupakan rancangan atau gambaran mental dari objek, proses, atau
apa pun.
Di dalam konsep terdapat ide atau gagasan, tema, dan penentuan objek. Konsep
bisa datang sebelum, saat mengrjakan, ataupun sesudah mengerjakan karya seni. Dalam
penciptaan karya seni lukis abstrak ini penulis mengambil ide perempuan, dengan tema peran ibu penulis yaitu Ibu
Mistini dan objek yang akan diciptakan yaitu objek nonrepresentasional.
Hal yang sangat berat
dirasakan oleh para ibu adalah ketika mengandung dan melahirkan. Hal tersebut
juga dirasakan pula oleh Ibu Mistini. Namun demikian, semua itu tidak dijadikan
sebagai masalah atau beban melainkan ungkapan rasa syukur kepada Tuhan. Ketika
melahirkan, yang ada dalam pikiran Ibu Mistini hanya hidup atau mati.
Ketika mendidik dan
membesarkan anak, Ibu Mistini mempunyai peranan yang sangat penting mengajarkan
tentang sikap dan perilaku yang baik untuk anak. Peran Ibu Mistini di dalam
keluarga tidak hanya mendidik dan membesarkan anak, melainkan juga harus
mengurusi urusan rumah tangga, ada untuk suami, dan mengerjakan pekerjaan
tambahan untuk membantu meringankan kebutuhan ekonomi keluarga.
Ibu Mistini selalu memberikan
nasihat dan perhatian dengan penuh kesabaran, demi keberhasilan anak agar bisa
sukses dan hidup bahagia. Bahkan setiap do’a Ibu Mistini untuk anak tidak akan
pernah putus dan berhenti sampai kapanpun. Cara Ibu Mistini saat mendidik dan
membesarkan anak juga tidak terlepas dari peran Nenek ketika mendidik dan
membesarkan Ibu Mistini.
Ketika jauh dari
anaknya, yang dirasakan oleh Ibu Mistini adalah rasa rindu dan khawatir
terhadap keberadaan anak serta pergaulan yang mempengaruhi apalagi ketika semakin
dewasa. Saat seorang anak semakin dewasa maka cobaan dan godaan anak pun
semakin banyak dan semakin kuat sehingga ketika Ibu Mistini terpisah jarak dari
anak yang dilakukan hanya berdoa.
Ibu Mistini juga
mengajarkan kepada anak untuk saling peduli dengan saudaranya dan untuk seorang
kakak harus bisa menjadi teladan dan contoh yang baik untuk adiknya. Tidak
hanya itu, Ibu Mistini juga tidak pernah ragu memarahi anaknya ketika berbuat
suatu kesalahan, karena bagi Ibu Mistini memarahi seorang anak ketika anak
berbuat kesalahan bukan berarti orang tua tersebut membenci atau tidak peduli
dengan anak, melainkan karena hal tersebut merupakan bentuk kasih sayang dan
ungkapan perhatian untuk anaknnya.
Ketika anak sudah
besar, Ibu Mistini tidak pernah mengharapkan apapun dari anak kecuali berharap
untuk kebahagiaannya. Bagi Ibu Mistini harapan yang lebih penting untuk anaknya
adalah agar anaknya bisa selalu melakukan tugas dan kewajibannya dalam
beribadah dan berharap agar anaknya bermanfaat bagi orang lain.
Dengan ide atau gagasan
yang dipilih penulis tersebut diharapkan bisa menjadi wacana bagi setiap anak
agar lebih menghormati orang tuanya termasuk ibu. Serta memberikan suatu
pandangan bahwa peran ibu dalam mendidik dan membesarkan anak adalah peran yang
tidak bisa tergantikan oleh siapapun dan oleh apapun.
Dari uraian tersebut,
konsep yang bisa ditangkap oleh penulis dalam penciptaan karya seni lukis
abstrak adalah (1) Ibu Mistini ketika melahirkan (2) Ibu Mistini yang selalu
melindungi dan menjaga anaknya ketika anaknya masih kecil (3) Ibu Mistini dan
keberhasilan masa depan anaknya (4) Ibu Mistini dalam proses mendidik dan
membesarkan anak berdasarkan pengalaman dari nenek (5) Ibu Mistini ketika
terpisah jarak dari anaknya (6) Ibu Mistini saat memberikan contoh kepada
anaknya untuk menjadi kakak yang baik bagi adiknya (7) Ibu Mistini saat
memarahi anaknya.
Karakteristik
Karya
Karakteristik
karya adalah ciri-ciri atau tanda yang membedakan karya seni lukis yang
diciptakan ini dengan karya seni lukis yang diciptakan orang lain pada umumnya.
Karakteristik karya tersebut diantaranya adalah sebagai berikut.
Lingkaran
Lingkaran pada
masing-masing karya tersebut disimbolkan oleh penulis sebagai manusia. Alasan
mendasar kenapa lingkaran tersebut dijadikan sebagai simbol manusia karena
secara konvensional makna lingkaran juga digunakan sebagai lambang jantan dan
betina. Jantan disimbolkan dengan lingkaran yang bertanda panah dan betina yang
disimbolkan dengan lingkaran yang bertanda positif. Sehingga ketika terdapat
lingkaran tanpa tanda panah ataupun tanda positif, dijadikan penulis sebagai
simbol manusia.
Di dalam
lingkaran terdapat lingkaran lagi, dengan warna yang berbeda, dengan jumlah
lingkaran yang tidak tentu, dan di lingkaran paling dalam terdapat garis
gabungan bebas dan bervariasi yang menjadi salah satu karakter dalam setiap
karya. Lingkaran di dalam lingkaran tersebut merupakan simbol dari sikap
manusia, sedangkan garis gabungan bebas dan bervariasi yang berada pada
lingkaran paling dalam merupakan simbol dari jiwa dan perasaan manusia.
Secara
keseluruhan jika dilihat bentuk lingkaran tanpa memperhitungkan lingkaran dalam
lingkaran maka dari masing-masing lukisan terdapat bentuk lingkaran dengan
ukuran yang berbeda-beda. Ada yang ukurannya paling kecil, kecil, sedang,
besar, sampai lingkaran paling besar. Besar kecilnya lingkaran tersebutlah yang
akan membedakan simbol anak, baik kakak maupun adik, ibu dan bapak, serta
nenek.
Genangan dan Lelehan
Genangan dan lelehan
juga menjadi karakteristik dari ketujuh karya seni lukis abstrak. Genangan dan
lelehan tersebut merupakan simbol dari pengaruh. Pengaruh yang dimaksudkan
adalah pengaruh dari lingkungan sekitar ataupun pergaulan. Pengaruh yang baik
ataupun yang buruk.
Garis Retakan
Garis retakan
tersebut merupakan simbol dari suatu rintangan, masalah, dan bisa juga menjadi
simbol untuk kekuatan. Garis retakan ini juga menjadi karakteristik dari
ketujuh karya seni lukis abstrak yang akan diciptakan.
Kanvas Menonjol Keluar
Kanvas yang menonjol
keluar tersebut merupakan salah satu karakteristik dari bentuk visual karya
yang sebelumnya belum pernah ada. Kanvas tersebut dipilih oleh penulis dengan
tujuan untuk menambah nilai estetik.
Pada beberapa karya
terdapat pula kanvas yang terdiri dari beberapa panel. Kanvas panel yang
dipilih oeh penulis dilambangkan sebagai ruang-ruang kehidupan yang menjadi
satu. Jika salah satunya terpisah atau hilang maka dalam kehidupan tersebut
tidak memiliki satu kesatuan yang utuh.
Teknik
Pengertian teknik secara umum adalah suatu pedoman
cara pengerjaan dengan atau tanpa bantuan alat-alat yang dilakukan terhadap
berbagai macam jenis material dengan maksud membentuk suatu objek yang bernilai
(Soetjipto dan Widodo, 1991:44). Dalam
penciptaan karya seni lukis abstrak, penulis menggunakan teknik sebagai
berikut.
Teknik Plakat
Teknik plakat merupakan cara
melukis dengan sapuan warna yang tebal dan kental, sehingga hasilnya tampak
pekat serta menutup permukaan kanvas dengan rata.
Teknik Tuang
Teknik tuang
ini menjadi latar belakang dari penciptaan semua lukisan abstrak. Teknik tuang
yang diciptakan disini berbeda jauh dengan teknik-teknik lelehan yang lainnya
karena dalam teknik tuang ini akan menimbulkan bentuk lelehan dan genangan yang
bervariasi.
Teknik Semprot
Teknik semprot adalah cara melukis dengan bahan cair
yg disemprotkan menggunakan alat penyemprot. Teknik semprot disini adalah teknik
menggunakan penyemprot air untuk mendapatkan kesan-kesan tertentu pada proses
visualisasi saat melukis.
Teknik Cipratan
Penggunaan
teknik cipratan pada seluruh karya, baik cipratan kecil maupun besar.
Pembuatannya dilakukan secara ekspresif tanpa adanya ancang-ancang, sehingga
hasilnya akan acak.
Untuk
mengaplikasikan teknik-teknik seperti apa yang sudah dijelaskan di atas maka
dibutuhkan alat dan bahan untuk keberlangsungan dalam berkarya. Alat dan bahan
yang dibutuhkan adalah sebagai berikut.
Tabel
Alat dan Bahan
Alat
|
Bahan
|
Kuas Pointed Round
|
Kanvas
|
Kuas Flat Shader
|
Cat akrilik, Aga (Vinyl Acrylic Emulsion Paint)
|
Kuas Flat Shader
|
Cat akrilik, Aga
( Acrylic Emulsion Paint)
|
Jangka Kecil dan Besar
|
Cat tembok Avitex super white
|
Penggaris
|
Cat Acrylic Reeves 1 set isi 18 biji
|
Penyemprot air
|
Pelapis Transparan
|
Palet
|
Air Mineral
|
Jika semuanya sudah
terpenuhi untuk langkah selanjutnya adalah proses visualisasi. Proses
visualisasi yang dimaksud disini adalah tahapan atau langkah dalam melukis
abstrak. Langkah awal dimulai dari mempersiapkan alat dan bahan, kemudian
memindahkan hasil sketsa dari kertas A3 ke atas kanvas menggunakan jangka kecil
dan besar serta penggaris panjang minimal 1 meter. Setelah itu pewarnaan background atau latar belakang dengan menggunakan
teknik plakat besar. Kemudian berlanjut pada pewarnaan background dengan teknik tuang dan semprot. Setelah semua background sudah
selesei diberi warna, untuk langkah selanjutnya adalah melukiskan objek
lingkaran yang diawali dengan teknik plakat
menggunakan kuas ukuran sedang dan kemudian melukiskan garis gabungan
bebas yang bervariasi di dalam lingkaran.
Langkah selanjutnya
adalah mendetailkan semua objek yang sudah dilukis dan menambahkan efek garis
retakan pada bagian tertentu, untuk langkah terakhir adalah finishing karya yaitu dengan melapisi
lukisan menggunakan pelapis transparan.
Setelah karya sudah jadi, langkah selanjutnya adalah deskripsi karya menurut
sudut pandang penulis yang kemudian hasil dari karya lukis tersebut dipamerkan
dan diapresiasi. Jika dibuat dalam tabel proses berkarya sebagai berikut.
Tabel Proses Berkarya
Langkah
|
Kegiatan
|
Teknik
|
Alat
|
Bahan
|
1
|
Mempersiapkan alat dan
bahan
|
-
|
Kuas, palet, botol
bekas, kain bekas, pensil, jangka, penggaris, semprot air
|
Cat akrilik, pelapis
transparan, air kanvas
|
2
|
Sket diatas kanvas.
|
-
|
Jangka, penggaris
|
Kanvas
|
3
|
Pewarnaan background 1 dan 2
|
Plakat
|
Palet, kuas, botol bekas
|
Cat akrilik, air, kanvas
|
4
|
Pewarnaan objek
lingkaran
|
Plakat
|
Palet, kuas, botol bekas
|
Cat akrilik, air, kanvas
|
5
|
Pengaplikasian teknik
|
Tuang, semprot, cipratan
|
Palet, kuas, botol
bekas, semprot air
|
Cat akrilik, air, kanvas
|
6
|
Membuat garis dalam
lingkaran, membuat efek retakan, dan gelap terang
|
Plakat
|
Palet, kuas, botol
bekas, kain bekas
|
Cat akrilik, air, kanvas
|
7
|
Finishing karya
|
-
|
Kuas, botol bekas
|
Pelapis transparan
|
HASIL
Dalam penciptaan karya seni lukis dengan mengangkat
peran ibu sebagai sumber penciptaan karya seni lukis abstrak ini penulis mampu
menghasilkan tujuh karya seni lukis yang orisinil dalam jangka waktu tiga
bulan. Karya-karya penulis merupakan hasil kreatif yang menggunakan beberapa
macam teknik yang terbagi dalam lima teknik yang pertama menggunakan teknik
plakat, tuang, semprot, dan cipratan.
Hasil karya penulis yang berupa benda seni yaitu
lukisan mampu berdiri sendiri sebagai karya seni yang objektif. Serta
penggunaan objek dan warna yang merupakan media estetik yang paling menonjol
berkaitan dengan isi pesan yang ingin penulis sampaikan mampu ditelusuri
sebagai karya seni yang subjektif.
PEMBAHASAN
Untuk memahami
suatu karya abstrak, maka dibutuhkan pemahaman tentang makna simbolis yang
sedikit sudah disinggung pada metode sebelumnya sehingga akan berkesinambungan
antara apa yang akan disampaikan penulis kepada apresiator.
Makna simbolis bentuk-bentuk di dalam dalam
seni lukis abstrak dibagi menjadi dua macam, yaitu makna simbolis konvensional
dan makna simbolis non konvensional atau personal (Widodo, 2013:50). Simbol
konvensional dalam karya seni lukis abstrak bilamana makna simbolisnya
disepakati dan diyakini oleh masyarakat pendukungnya. Sedangkan simbol personal
dalam karya seni lukis abstrak bilamana makna simbolisnya hanya berlaku pada
penulis yang menciptakan atau
menggunakan simbol tersebut dalam karya lukisnya.
Bentuk simbol abstrak adalah gambar
yang tidak terlihat seperti hal atau objek benda yang ada di alam.
Simbol-simbol abstrak tersebut antara lain berwujud seperti bentuk-bentuk dasar
lingkaran, bujur sangkar, segitiga (Widodo, 2013:50). Berikut adalah salah satu
diantara tujuh lukisan yang diciptakan oleh penulis.
Judul :
Terpisah Jarak
Ukuran
: 60 x 140 cm, dan 60 x 140 cm
Media : Akrilik pada Kanvas
Tahun : 2014
Unsur-unsur
Fisik dan Komposisi
Pada lukisan berjudul “Terpisah
Jarak” dalam karya 5 tersebut terdapat bentuk lingkaran besar berwarna coklat
yang terletak di kiri tengah dan lingkaran kecil berwarna merah muda terletak
di kanan bawah. Masing-masing lingkaran tersebut didalamnya masih ada beberapa
lingkaran lagi. Pada lingkaran yang paling dalam dari masing-masing lingkaran
tersebut terdapat beberapa garis gabungan bebas yang bervariasi. Lingkaran
besar menjadi titik fokus yang merupakan penekanan atau empasis.
Pada ruang sisi kiri dan kanan
terdapat garis lengkung berwarna jingga, kuning, dan merah. Terdapat garis
horizontal dan vertikal berwarna jingga di atas lingkaran besar. Di atas
lingkaran besar terdapat pula garis retakan yang tidak beraturan berwarna
putih. Pada ruang yang berwarna merah muda terdapat titik-titik berwarna merah
muda dan hitam serta tekstur semu yang berbentuk genangan berwarna hitam,
coklat, dan kuning serta terdapat titik-titik yang berwarna putih dan kuning
serta tekstur semu berwarna kuning dan hitam yang letaknya tidak beraturan.
Makna
Simbolis
Titik
Titik-titik
berwarna merah muda dan hitam tidak beraturan melambangkan kekuatan dan
kesedihan. Sedangkan titik-titik berwarna putih dan kuning melambangkan
kedamaian dan kebebasan.
Garis
Beberapa garis
gabungan bebas yang bervariasi berwarna merah, kuning, dan putih di dalam
lingkaran besar melambangkan jiwa Ibu Mistini yang kuat, hangat, dan tulus
kepada anaknya. Garis gabungan bebas yang bervariasi berwarna merah dan biru
pada lingkaran kecil melambangkan jiwa anak yang kuat dan sedih ketika jauh
dari ibu.
Garis retakan
berwarna merah dan putih di atas lingkaran besar melambangkan keinginan
Ibu Mistini dengan kekuatan dan ketulusan ketika terpisah jarak jauh dari anak.
Garis horizontal dan vertikal berwarna jingga dan kuning melambangkan
ketenangan dan kestabilan yang ada pada Ibu Mistini. Garis lengkung berwarna
jingga, kuning, dan merah, melambangkan dorongan, kehangatan, dan kekuatan,
yang membentuk kedinamisan.
Bentuk dan Ruang
Bentuk
lingkaran besar berwarna coklat yang didalamnya terdapat lingkaran berwarna
putih, merah, dan biru melambangkan Ibu Mistini dengan kebijaksanaan,
ketulusan, kekuatan, dan keteguhan ketika terpisah jarak dari anak. Bentuk
lingkaran kecil berwarna jingga yang didalamnya terdapat lingkaran berwarna
merah muda, hijau, putih, merah dan biru melambangkan anak dengan semangat,
keberanian, kesanggupan, ketulusan, kekuatan, dan keteguhan ketika terpisah
jarak dari Ibu Mistini.
Ruang yang berwarna merah dan merah
muda adalah ruang kehidupan Ibu Mistini yang melambangkan suatu kesedihan.
Sedangkan ruang yang berwarna kuning dan hitam adalah ruang kehidupan anak yang
melambangkan peringatan dan kesedihan.
Warna
Warna-warna
yang digunakan dominan lebih panas, yaitu dominan menggunakan warna merah dan
kuning.
Tekstur
Tekstur semu
yang berbentuk genangan yang berwarna merah, kuning, dan putih yang tidak
beraturan merupakan lambang dari pengaruh lingkungan sekitar yang melambangkan
kekuatan, harapan, dan ketentraman yang memotivasi Ibu Mistini ketika terpisah
jarak dari anaknya. Sedangkan tekstur semu berbentuk genangan yang berwarna
hitam dan kuning merupakan lambang dari pengaruh lingkungan sekitar yang
membuat anak sedih dan rindu ketika jauh dari ibu.
Deskripsi
Isi dan Pesan
Lukisan berjudul
“Terpisah Jarak” dalam karya 5 tersebut menjelaskan tentang peran Ibu Mistini
ketika terpisah jarak dari anak. Walaupun terasa sedih, Ibu Mistini tetap
berjiwa kuat, hangat, dan tulus dihadapan anak agar
anak tidak terlalu merasakan sedih dan sendiri. Peran Ibu Mistini dengan
kebijaksanaan, ketulusan, kekuatan, dan keteguhan dihadapan anaknya akan
memberikan dampak yang positif terhadap kondisi kejiwaan anak. Walaupun jika
dilihat dari kenyataannya Ibu Mistini merasakan kesedihan dan kerinduan yang
mendalam, begitu pula dengan anaknya. Namun dalam hal ini anak akan memiliki
kebebasan saat jauh dengan ibu, dan kedamaian saat dekat dengan ibu.
Pesan
yang terkandung dalam lukisan tersebut adalah peran ibu saat terpisah jarak
dari anak tidak akan terlihat sedih ataupun sakit. Di hadapan anak, ibu selalu
bersikap bijaksana, tulus, kuat, dan teguh, walaupun sebenarnya sedih, sakit,
dan merasa rindu.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Penciptaan pada karya
seni lukis ini tidak terlepas dari hasil pemikiran yang dilandasi faktor
kepribadian dan kondisi keluarga pencipta. Dimana kepribadian seorang manusia
terbentuk dari lahir hingga masa perkembangannya dan tak lepas dari ruang
lingkup kehidupan dan lingkungan tempat pencipta tinggal termasuk di dalam
keluarga.
Pengambil ide atau gagasan berkarya dari perempuan yaitu ibu dari penulis.
Dengan mengangkat tema peran perempuan yaitu peran Ibu Mistini melalu sudut
pandang penulis, menjadi harapan bagi penulis agar dapat dijadikan wacana bagi
setiap anak untuk lebih menghormati orang tuanya termasuk ibu. Serta memberikan
suatu pandangan bahwa peran ibu dalam mendidik dan membesarkan anak adalah
peran yang tidak bisa tergantikan oleh apapun.
Berkembang dari inilah
pencipta memiliki ide untuk mengangkat peran ibu sebagai sumber penciptaan
karya seni lukis abstrak. Pengamatan pencipta terhadap ibu Mistini sudah
tertanam sejak kecil hingga memunculkan berbagai macam gejolak jiwa tentang
bagaimana harus membalas budi atas apa yang sudah dilakukan seorang ibu dalam
mendidik dan membesarkan anaknya selama ini.
Gejolak yang terjadi
ini mematangkan ide pencipta menjadi sebuah gagasan bahwa bagaimana karya seni
itu tetap menjadi curahan pemikiran, emosi, perasaan, pesan namun tetap
memiliki nilai estetik yang mampu membuat orang lain tetap bisa menikmati karya
seni lukis itu sendiri. Dengan adanya kualitas estetik, media estetik, dan
prinsip organisasi estetik akan membentuk visualisasi karya yang mampu menarik
perhatian pengamat atau masyarakat umum untuk mengapresiasi karya sampai pada
ranah kritis maupun keingintahuan terhadap maksud, konsep, ataupun pesan yang
terkandung dalam karya seni lukis abstrak tersebut.
Dalam
proses penciptaan karya, pencipta menggunakan beberapa macam teknik yang
terbagi dalam lima teknik yang pertama menggunakan teknik plakat, tuang,
semprot, dan cipratan. Proses dalam penciptaan karya seni lukis abstrak ini
bermula dari perancangan konsep yang didalamnya terdapat ide atau gagasan,
tema, dan objek yang akan diciptakan yaitu objek nonrepresentasional. Setelah
itu menentukan karakteristik karya, kemudian menentukan teknik serta alat dan
bahan yang akan digunakan. Jika semuanya sudah terpenuhi untuk langkah
selanjutnya adalah proses visualisasi yaitu membuat sketsa di atas kertas lalu
memindahkannya di atas kanvas. Kemudian proses pewarnaan dengan menggunakan
berbagai macam teknik hingga yang terakhir pada finishing karya.
Saran
Karya-karya hasil kreativitas penulis mampu memenuhi
tiga fungsi pokok seni sekaligus, yaitu fungsi personal, fungsi sosial, serta
fungsi fisik. Karya-karya ini pada akhirnya mampu memberikan pengalaman kepada
pengamat baik dari segi visualisasi yaitu wujud dan teknik yang digunakan, segi
isi pesan yang ingin penulis sampaikan, maupun segi kepribadian cara berfikir
serta sudut pandang dari penulis. Fungsi personal adalah untuk kepuasan batin,
curahan hati, dan ungkapan emosi. Fungsi sosial adalah sebagai sebuah media
komunikasi melalui karya mengenai pandangan-pandangan penulis tentang sebuah
ide. Fungsi fisik adalah sebagai benda estetik.
Dengan mengangkat tema peran perempuan
yaitu peran Ibu Mistini melalui
sudut pandang penulis, menjadi harapan bagi penulis agar dapat dijadikan wacana
bagi setiap anak untuk lebih menghormati orang tuanya termasuk ibu. Serta
memberikan suatu pandangan bahwa peran ibu dalam mendidik dan membesarkan anak
adalah peran yang tidak bisa tergantikan oleh apapun.
DAFTAR RUJUKAN
Depdiknas.
2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi
Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
Dewantara,
K. H. 1994. Karya Ki Hajar Dewantara,
Bagian II Kebudayaan (Nayono, dkk, Eds.). Yogyakarta: Majelis Luhur
Persatuan Taman Siswa.
Fichner-Rathus,
L. 2013. Understanding Art. (Edisi 10
Tahun). Wadsworth, Cengage Learning: Clark Baxter.
Sumarwahyudi.
2011. Filsafat Ilmu Seni. Malang:
Pustaka Kaiswaran.
Susanto,
M. 2002. Diksi Rupa. Yogyakarta:
Kanisius.
Widodo,
T. 1992. Dasar-Dasar Seni Lukis (Buku 1).
Malang: Universitas Negeri Malang.
Widodo,
T. 2013. Pengantar Seni Lukis
Abstrak/Nonobjektif. Malang: Bayumedia Publishing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar